Sosialisasi EMIS 4.0 - BTQ

MGMP PAI - Senin, 20 November 2023.

Lomba Kaligrafi

MGMP PAI - Sabtu, 16 September 2023.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

30 Juni 2025

Hadits Tentang Harta Sesungguhnya

Diriwayatkan dari Muṭarrif dari ayahnya, ia berkata: 

Terjemahan: Saya menghadap Nabi SAW ketika beliau sedang membaca al-hākumut-takāṡur, beliau bersabda, “Anak Adam berkata, ‘Inilah harta saya, inilah harta saya.’ Nabi bersabda, 'Wahai anak Adam! Engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan dan telah engkau habiskan, atau pakaian yang engkau pakai hingga lapuk, atau yang telah kamu sedekahkan sampai habis.'" (Riwayat Muslim). 


Diriwayatkan pula bahwa Nabi SAW bersabda: 

Terjemahan: Seandainya anak Adam memiliki satu lembah harta, sungguh ia ingin memiliki dua lembah harta, dan seandainya ia memiliki dua lembah harta, sungguh ia ingin memiliki tiga lembah harta dan tidak memenuhi perut manusia (tidak merasa puas) kecuali perutnya diisi dengan tanah dan Allah SWT akan menerima taubat (memberi ampunan) kepada orang yang bertobat. (Riwayat Aḥmad, al-Bukhārī, Muslim, dan at-Tirmiżī dari Anas). 


SumberQur'an Kemenag.

11 Juni 2025

Soal PSAT 2 PAI Kelas 8 TA. 2024 / 2025

Soal nomor 1 - 4: 

Soal nomor 5- 7: 

Nomor 8 - 10: 

Soal nomor 11 - 13: 

Nomor 14 - 16: 

Nomor 17 - 19 : 

Nomor 20 - 22 : 

Nomor 23 - 26 : 

Nomor 27 - 29 : 

Nomor 30 - 33 : 

No. 34 - 36 : 

Nomor 37 - 39 : 

Nomor 40 - 42 : 

Nomor 43 - 46 : 

Nomor 47 - 50 : 

Sumber: Mohammad Hibatul Wafi Al Badruzzaman.

09 Juni 2025

Hukum Bacaan Mad

Mad artinya panjang. Hukum bacaan tajwid Mad terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni Mad Asli dan Mad Far'i (turunan). 

1. Mad Asli. 

Contoh bacaan Mad Thobi'i, harakat kasroh ( ــِـ )terhadap huruf hijaiyyah Ya Sukun ( يْ )sebagai berikut: 


2. Mad Far'i (Turunan). 

Contoh bacaan Mad Wajib Muttashil sebagai berikut: 


Sumber: Mohammad Hibatul Wafi Al Badruzzaman.

QS. Al-Baqarah Ayat 143 Tentang Bersikap Adil & Berperilaku Secara Moderat

Allah Subhanaahu Wa Ta'aala berfirman: 


Latin: Wa każālika ja‘alnākum ummataw wasaṭal litakūnū syuhadā'a ‘alan-nāsi wa yakūnar-rasūlu ‘alaikum syahīdā(n), wa mā ja‘alnal-qiblatal-latī kunta ‘alaihā illā lina‘lama may yattabi‘ur-rasūla mimmay yanqalibu ‘alā ‘aqibaih(i), wa in kānat lakabīratan illā ‘alal-lażīna hadallāh(u), wa mā kānallāhu liyuḍī‘a īmānakum, innallāha bin-nāsi lara'ūfur raḥīm(un)


Terjemahan: "Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan⁴⁰⁾ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." 


Mufrodat / Kosa Kata Penggalan Ayat: 

Artinya: "Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan ..." 

Artinya: "... umat pertengahan ..." 

Artinya: "... saksi atas (perbuatan) manusia ..." 

Artinya: "... saksi atas (perbuatan) kamu. ..." 

Artinya: "... benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ..." 


Tafsir Ringkas Kemenag: 

Jika Allah SWT menjadikan Ka'bah sebagai kiblat yang paling utama karena dibangun oleh bapak para Nabi, yaitu Nabi Ibrahim, maka demikian pula Kami telah menjadikan kamu, ummat Islam, ummat pertengahan, yaitu ummat terbaik yang pernah ada di bumi ini. Ummat yang terbaik sangatlah pantas menjadi saksi. 

Tujuannya adalah agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia, yaitu ketika nanti pada hari Kiamat jika ada dari mereka yang mengingkari bahwa Rasul-Rasul mereka telah menyampaikan pesan-pesan Allah SWT atau adanya penyimpangan pada ajaran mereka. 

Di samping itu, juga agar Rasul, Muhammad, menjadi saksi atas perbuatan kamu yaitu dengan memberikan petunjuk dan arahan-arahannya ketika masih hidup serta jalan kehidupannya juga petunjuknya ketika sudah meninggal. 

Allah SWT kemudian menjelaskan tujuan pengalihan kiblat, yaitu menguji keimanan seseorang. Kami tidak menjadikan kiblat yang dahulu kamu berkiblat kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. 

Bagi mereka yang tetap istiqamah dengan keimanannya, mereka akan mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, baik dalam pengalihan kiblat atau lainnya. Sebaliknya, bagi yang lain, mereka akan menolak dan enggan mengikuti perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. 

Ihwal pemindahan kiblat memang mengundang persoalan bagi sebagian kelompok. Oleh karena itu, pemindahan kiblat itu sangat berat kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT. Sebagian kelompok menganggap persoalan kiblat adalah termasuk ajaran yang sudah baku, tidak bisa diubah lagi, seperti halnya tauhid. 

Namun, sebagian lagi, yaitu orang-orang yang istiqamah dalam beriman, menganggap bahwa persoalan ini termasuk kebijakan Allah SWT yang bisa saja berubah. Dan Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia. 


Tafsir Tahlili: 

Ummat Islam adalah ummatan wasaṭan umat yang mendapat petunjuk dari Allah SWT, sehingga mereka menjadi umat yang adil serta pilihan dan akan menjadi saksi atas keingkaran orang yang kafir. Ummat Islam harus senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta membela yang hak dan melenyapkan yang bathil. 

Mereka dalam segala persoalan hidup berada di tengah orang-orang yang mementingkan kebendaan dalam kehidupannya dan orang-orang yang mementingkan ukhrawi saja. Dengan demikian, umat Islam menjadi saksi yang adil dan terpilih atas orang-orang yang bersandar pada kebendaan, yang melupakan hak-hak ketuhanan dan cenderung kepada memuaskan hawa nafsu. 

Mereka juga menjadi saksi terhadap orang-orang yang berlebih-lebihan dalam soal agama sehingga melepaskan diri dari segala kenikmatan jasmani dengan menahan dirinya dari kehidupan yang wajar. Ummat Islam menjadi saksi atas mereka semua, karena sifatnya yang adil dan terpilih dan dalam melaksanakan hidupnya sehari-hari selalu menempuh jalan tengah. 

Demikian pula Rasulullah SAW menjadi saksi bagi ummatnya, bahwa ummatnya itu sebaik-baik ummat yang diciptakan untuk memberi petunjuk kepada manusia dengan amar ma'ruf dan nahi mungkar. 

Kemudian dijelaskan bahwa perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah adalah untuk menguji manusia, siapa di antara mereka yang benar-benar beriman dan mengikuti Rasul serta siapa pula yang lemah imannya, membelok dari jalan yang lurus. 

Memang pemindahan kiblat itu dirasakan sangat berat oleh orang yang fanatik kepada kiblat yang pertama, karena manusia pada umumnya sulit untuk mengubah dan meninggalkan kebiasaannya. Tetapi orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT dengan mengetahui hukum-hukum agamanya dan rahasia syariatnya. 

Mereka sadar bahwa melaksanakan ibadah dengan menghadap kiblat itu adalah semata-mata karena perintah Allah SWT bukan karena suatu rahasia yang tersembunyi pada tempat itu, dan bahwa penempatan kiblat itu untuk menghimpun manusia pada satu arah serta untuk persatuan umat. 

Untuk menghilangkan keragu-raguan dari sebagian kaum Muslimin tentang pahala shalatnya selama mereka menghadap ke Baitul Maqdis dulu, maka Allah SWT menerangkan bahwa Dia sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan iman dan amal orang-orang yang mematuhi Rasul karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 


Catatan Kaki: 

⁴⁰⁾ Umat pertengahan berarti umat pilihan, terbaik, adil, dan seimbang, baik dalam keyakinan, pikiran, sikap, maupun perilaku. 


Sumber: Qur'an Kemenag.

08 Juni 2025

Hukum Bacaan Tajwid Mim Sukun

Apabila ada mim mati / mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah, maka ada 3 (tiga) macam hukum bacaan, yaitu Ikhfa' Syafawi, Idgham Mitslain, dan Idzhar Syafawi. 

  1. Ikhfa' Syafawi. 
  2. Idgham Mitslain / Idgham Mimi / Idgham Mutamatsilain. 
  3. Idzhar Syafawi. 


1. Ikhfa' Syafawi. 

Ikhfa' berarti menutupi atau menyembunyikan, sedangkan Syafawi berarti bibir. Disebut Ikhfa' Syafawi apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf Ba ( ب ). Cara membacanya, huruf mim sukun disembunyikan dengan dibaca samar antara jelas dan berdengung. 

Contoh bacaan Ikhfa' Syafawi: 

 ~ Tarmiihimm Bihijaarotin ~ 


2. Idgham Mitslain / Idgham Mimi / Idgham Mutamatsilain. 

Idgham berarti memasukkan, sementara Mitslain / Mimi / Mutamatsilain artinya sama. Disebut Idgham Mitslain / Mimi / Mutamatsilain apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan sesama huruf Mim ( م ). Cara membacanya, huruf mim pertama dimasukkan ke dalam huruf mim kedua. 

Contoh bacaan Idgham Mitslain / Idgham Mimi / Idgham Mutamatsilain: 

 ~ Walaakumm Maa Kasabtum ~ 


3. Idzhar Syafawi. 

Idzhar berarti jelas, terang, dan nampak, sedangkan Syafawi berarti bibir. Disebut dengan bacaan Idzhar Syafawi apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf selain Ba ( ب ) dan Mim ( م ). Cara membacanya, huruf mim sukun dibaca jelas. 

Huruf idzhar syafawi terbagi menjadi 26 huruf, yakni Alif / Hamzah ( ا\ء ), Ta ( ت ), Tsa ( ث ), Jim ( ج ), Ha kecil ( ح ), Kha ( خ ), Dal ( د ), Dzal ( ذ ), Ra' ( ر ), Zay ( ز ), Sin ( س ), Syin ( ش ), Shod ( ص ), Dhod ( ض ), Tho ( ط ), Zho ( ظ ), 'Ain ( ع ), Ghain ( غ ), Fa ( ف ), Qaf ( ق ), Kaf ( ك ), Lam ( ل ), Nun ( ن ), Wau ( و ), Ha Besar ( هـ ), dan Ya ( ي ). 

Contoh bacaan Idzhar Syafawi, Mim Sukun bertemu huruf hijaiyyah Alif / Hamzah ا\ء ): 

Contoh bacaan Idzhar Syafawi, Mim Sukun bertemu huruf hijaiyyah Syinش ): 

Contoh bacaan Idzhar Syafawi, Mim Sukun bertemu huruf hijaiyyah Fa ف ): 

 ~ Lahum Fiihaa ~ 


Sumber: Mohammad Hibatul Wafi Al Badruzzaman.